Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-5 Kav. 4-9 Kuningan, Jakarta 12950
klinikkemenkes@gmail.com

Perbedaan AV Blok Derajat 1 2 3 & Tipe 1 2 3 (Atrioventricular)

perbedaan av blok

Perbedaan AV Blok Derajat 1 2 3 & Tipe 1 2 3 (Atrioventricular)

Atrioventricular block (AV blok) adalah kondisi medis di mana sinyal listrik dari atrium ke ventrikel terhambat, mengganggu ritme jantung normal dan menyebabkan masalah kesehatan yang bervariasi tergantung tingkat keparahannya. 

AV blok terdiri dari beberapa derajat dan tipe, masing-masing dengan karakteristik yang berbeda, sehingga penting untuk memahami perbedaan antara derajat 1, 2, dan 3 serta tipe 1 dan 2 untuk menilai keparahan dan menentukan penanganan yang tepat. Artikel ini akan menjelaskan perbedaan tersebut dan tanda-tanda yang perlu diwaspadai.

Apa yang Dimaksud AV Blok?

AV blok terjadi ketika sinyal listrik yang dihasilkan oleh nodus sinus di atrium mengalami keterlambatan atau terhalang dalam perjalanan menuju ventrikel. Sinyal ini sangat penting karena memastikan ventrikel berkontraksi secara tepat waktu untuk memompa darah ke seluruh tubuh. AV blok dapat bersifat sementara atau permanen dan memiliki tingkat keparahan yang berbeda, mulai dari derajat 1 yang paling ringan hingga derajat 3 yang paling berat.

Penyebab AV blok beragam, mulai dari penyakit jantung koroner, penuaan, hipertensi, hingga efek samping dari obat-obatan tertentu seperti beta-blocker atau digoksin. Dalam beberapa kasus, AV blok juga dapat terjadi akibat cedera jantung akibat operasi atau serangan jantung.

Mengenal Tiga Tipe AV Blok Derajat

AV blok (atrioventrikular blok) adalah gangguan pada sistem konduksi jantung yang menghambat impuls listrik dari atrium ke ventrikel. Ada tiga jenis utama AV blok, yaitu.

1. AV Blok Derajat 1

Pada AV blok derajat 1, sinyal listrik masih berhasil mencapai ventrikel, tetapi mengalami penundaan. Penundaan ini dapat dilihat pada PR interval yang memanjang lebih dari 200 milidetik (ms) pada rekaman EKG. Meskipun ada penundaan, setiap sinyal dari atrium tetap diikuti oleh kontraksi ventrikel, sehingga jantung masih bisa berfungsi secara efektif.

Gejala dari AV blok derajat 1 biasanya tidak ada atau sangat ringan. Sebagian besar orang dengan kondisi ini tidak menyadari bahwa mereka mengalaminya, dan sering kali kondisi ini ditemukan secara kebetulan saat pemeriksaan medis rutin. Karena gejalanya cenderung ringan, AV blok derajat 1 biasanya tidak memerlukan penanganan khusus kecuali ada kondisi jantung mendasar yang memerlukan perhatian.

Penanganan pada AV blok derajat 1 umumnya tidak diperlukan. Namun, penting untuk melakukan pemantauan berkala, terutama jika ada risiko perkembangan ke derajat yang lebih tinggi.

2. AV Blok Derajat 2

AV blok derajat 2 memiliki dua tipe utama, yaitu Tipe 1 (Mobitz 1 atau Wenckebach) dan Tipe 2 (Mobitz 2).

a. Tipe 1 (Mobitz 1/Wenckebach)

Pada tipe ini, PR interval memanjang secara progresif dengan setiap siklus jantung, sampai akhirnya ada satu sinyal dari atrium yang tidak berhasil mencapai ventrikel, yang dikenal sebagai drop beat. Ini berarti, setelah beberapa siklus dengan PR interval yang semakin panjang, tiba-tiba tidak ada kontraksi ventrikel setelah gelombang P di EKG. Biasanya, tipe ini tidak menyebabkan gejala serius dan sering ditemukan pada individu yang sehat.

b. Tipe 2 (Mobitz 2)

Pada tipe ini, PR interval tetap stabil tetapi tiba-tiba ada satu atau lebih sinyal dari atrium yang tidak diikuti oleh kontraksi ventrikel (drop beat). Kondisi ini lebih serius daripada Mobitz 1 karena ada risiko lebih tinggi untuk berkembang menjadi AV blok derajat 3. Mobitz 2 seringkali menyebabkan gejala yang lebih parah, seperti pusing, kelelahan, atau bahkan pingsan.

Penanganan pada AV blok tipe 1 biasanya tidak memerlukan intervensi, kecuali jika menyebabkan gejala. Pada tipe 2, penanganan lebih agresif mungkin diperlukan, termasuk pemasangan pacemaker untuk menjaga ritme jantung tetap stabil.

3. AV Blok Derajat 3 (Komplet)

AV blok derajat 3, juga dikenal sebagai AV blok lengkap, adalah bentuk AV blok yang paling serius. Pada kondisi ini, tidak ada sinyal listrik yang berhasil melewati nodus AV dari atrium ke ventrikel. Sebagai akibatnya, atrium dan ventrikel berdetak secara independen, yang dikenal sebagai dissosiasi AV. Ventrikel harus menghasilkan sinyal listrik sendiri untuk tetap berkontraksi, tetapi ritmenya jauh lebih lambat dan tidak efektif.

Gejala dari AV blok derajat 3 bisa sangat parah, termasuk pingsan, nyeri dada, kelelahan ekstrem, dan bahkan gagal jantung. Ritme jantung yang sangat lambat bisa menyebabkan penurunan aliran darah ke organ vital, yang bisa mengancam nyawa jika tidak segera ditangani.

Penanganan untuk AV blok derajat 3 hampir selalu memerlukan pemasangan pacemaker permanen untuk menjaga ritme jantung tetap teratur dan mencegah komplikasi yang mengancam nyawa.

Perbedaan Utama antara AV Blok Derajat 1, 2, dan 3

Perbedaan antara derajat AV blok dapat diringkas sebagai berikut:

 

Derajat AV Blok PR Interval Sinyal Atrium ke Ventrikel Gejala Penanganan
Derajat 1 Memanjang (>200 ms) Sinyal tetap mencapai vertikal Biasanya sangat ringan atau tidak menimbulkan gejala apapun Pemantauan
Derajat 2 Tipe 1 Memanjang secara progresif Beberapa sinyal terblokir (drop beat) Biasanya ringan seperti, mudah lelah, mual, nyeri dada. Biasanya tidak memerlukan intervensi
Derajat 2 Tipe 2 Normal atau Memanjang, drop tiba-tiba Beberapa sinyal terblokir Pusing, Pingsan,napas cepat atau pendek, denyut jantung yang terasa lambat dan Kelelahan berlebihan Pacemaker mungkin dibutuhkan
Derajat 3 Tidak ada hubungan antara P dan QRS Tidak ada sinyal yang mencapai vertikal  Nyeri dada, Gagal jantung, Nyeri dada, Kelelahan ekstrim Pacemaker permanen diperlukan

Faktor Risiko AV Blok

Berikut adalah penjelasan mengenai faktor risiko yang dapat menyebabkan blok AV:

1. Penyakit Nodus AV Intrinsik (AVN)

Ini terjadi akibat kerusakan atau degenerasi pada nodus AV, yang merupakan bagian penting dari sistem konduksi listrik jantung. Penyakit ini dapat mengganggu transmisi impuls listrik, sehingga memicu blok jantung.

2. Peningkatan Tonus Vagal

Tonus vagal yang meningkat bisa memperlambat denyut jantung dengan menekan sistem saraf simpatik dan meningkatkan aktivitas saraf parasimpatik. Jika peningkatan tonus vagal terlalu kuat, bisa terjadi blok AV.

3. Infark Miokard Akut (MI)

Serangan jantung atau kerusakan otot jantung akibat kurangnya suplai darah (iskemia) dapat merusak sistem konduksi jantung, termasuk nodus AV, yang dapat menyebabkan blok jantung.

4. Miokarditis

Peradangan pada otot jantung (miokardium) dapat mengganggu sinyal listrik yang mengontrol detak jantung, sehingga memicu blok AV. Miokarditis sering kali disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau penyakit autoimun.

5. Gangguan Elektrolit

Ketidakseimbangan elektrolit, seperti hipokalemia (kadar kalium rendah) dan hipomagnesemia (kadar magnesium rendah), dapat mengganggu fungsi listrik jantung dan meningkatkan risiko terjadinya blok AV.

6. Obat-obatan

Beberapa obat seperti beta-blocker, calcium channel blocker, digoxin, procainamide, dan flecainide dapat memperlambat konduksi listrik di jantung. Jika penggunaannya tidak diawasi dengan benar, obat-obatan ini dapat menyebabkan atau memperburuk blok AV.

7. Penyakit Jantung yang Bersifat Infeksius, Infiltratif, atau Iskemik

Penyakit jantung yang disebabkan oleh infeksi (seperti endokarditis), infiltrasi sel abnormal (seperti sarkoidosis atau amyloidosis), atau kekurangan suplai darah (iskemia) juga dapat merusak nodus AV atau jalur listrik lainnya, sehingga menyebabkan blok jantung.

Pencegahan AV Blok

Meskipun tidak semua penyebab AV blok dapat dihindari, beberapa langkah pencegahan dapat diambil untuk mengurangi risiko terjadinya kondisi ini:

1. Menjaga Kesehatan Jantung

Mengadopsi gaya hidup sehat sangat penting untuk menjaga kesehatan jantung. Ini termasuk mengikuti pola makan yang seimbang, berolahraga secara teratur, dan menghindari merokok.

2. Kontrol Tekanan Darah

Mengelola tekanan darah tinggi dengan obat-obatan dan perubahan gaya hidup dapat membantu mencegah kerusakan pada jantung yang berpotensi menyebabkan AV blok.

3. Mengelola Diabetes

Jika Anda menderita diabetes, penting untuk menjaga kadar gula darah dalam rentang yang sehat melalui diet, olahraga, dan pengobatan yang tepat.

4. Pemeriksaan Rutin

Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dapat membantu mendeteksi masalah jantung lebih awal. Jika Anda memiliki riwayat penyakit jantung, konsultasikan dengan dokter tentang langkah-langkah pencegahan yang tepat.

5. Hindari Penggunaan Obat yang Tidak Perlu

Jika Anda mengonsumsi obat-obatan tertentu yang dapat mempengaruhi fungsi jantung, seperti beta-blocker, pastikan untuk menggunakan obat tersebut di bawah pengawasan dokter. Jangan menghentikan atau mengganti dosis tanpa konsultasi medis.

AV blok adalah gangguan listrik pada jantung yang bisa terjadi dalam berbagai derajat dan tipe. Meskipun AV blok derajat 1 cenderung ringan dan tidak berbahaya, derajat 2 dan 3 bisa menyebabkan gejala yang lebih serius dan memerlukan penanganan medis segera. Penting untuk memahami perbedaan antara derajat dan tipe AV blok agar dapat mengambil langkah yang tepat dalam menjaga kesehatan jantung. Deteksi dini dan penanganan yang tepat dapat mencegah komplikasi yang lebih serius dan menjaga kualitas hidup Anda tetap optimal.